TTC - Pemulihan Paska Laparoskopi
Hai, ini adalah kisah lanjutan aku tentang pengalaman aku Laparoskopi. Saya operasi tanggal 18 Juni 2019, dan sekarang kondisi saya sudah jauh lebih baik. Dari yang sudah saya baca, setiap orang puny amasa pemulihan yang berbeda-beda. Ada yang lagsung kerja kantor katanya, tapi saya tergolong agak lambat.
Hari ke3 saya diperbolehkan pulang. Bebas makan apa saja dan minum obat tepat waktu 3 kali sehari. Yah, memang tidak ada pantangan apa pun tapi mau makan rasanya masih nggak nafsu. Perut maish begah karena efek gas yang dipompa ke perut. Rasany sangat tidak nyaman. Seperti orang yang masuk angin tapi dah parah banget gitu. Saking nggak enaknya, aku minta dikerok sama budhe, dan itu baru agak enakan dan bisa istirahat. Saya nggak tahu boleh atau tidak kita langsung kerokan, yang jelas waktu itu nafsaku udah sesek banget dan ulu hatiku perih. Jadi aku spontan aja minta dikerok. Hari pertama pergerakan masih lambat dan makan juga malas. Kalau mau rebahan atau bangun tidur harus dibantu atau miring dulu biar bisa bangun. Badan jug amasih lemes dan jalannya agak ngegang. Di hari kedua perasaan masih sama, cuma saya coba lakukan kegiatan normal seperti biasa. Tapi nggak betahan lama, tiba-tiba badan dingin, kepala pusing dan mau pingsan. Langsung aku rebahin dan sehat lagi Alhamdulillah. Dihari ketiga ada sedikit kebas di pangkal atas paha kiri. Aku tidak tahu kenapa. Tapi di satu titik kaya kebakar dan kebas disekitarnya. Nggak terlalu mengganggu aktifitas tapi cukup tidak nyaman dan itu saya rasakan sampai sekarang. Ya, 2 minggu lebih paska operasi say amasih merasakan kebas itu. Seperti syarafnya kena. Seminggu saat kontrol, Dr Syarif menerangkan asil operasi kemarin dari beberapa gambar. Dari situ saya cukup senang, karena Alhamdulillah kista yang tadinya tidak pernah saya tahu keberadaannya sudah diambil. Perlengketan di perut yang entah sejak kapan dan kenapa bisa lengket juga sudah dibenahi. Masalah buntu dan Hidrosalpingnya juga sudah diatasi, alhamdulillah tuba kanan dan kiri sudah ploooong Yang paling bersyukur adalah dokter tidak memotong tuba kiri syaa yang terkena hidrosalping, padahal di dokter sebelumnya kami konsultasi ada kemungkinan i=tuba kiri saya harus diangkat. Jadi saya senang sekali. Tinggal lanjut promil selanjutnya.
4 Jam setelah Keluar Ruang Operasi
Hari ke3 saya diperbolehkan pulang. Bebas makan apa saja dan minum obat tepat waktu 3 kali sehari. Yah, memang tidak ada pantangan apa pun tapi mau makan rasanya masih nggak nafsu. Perut maish begah karena efek gas yang dipompa ke perut. Rasany sangat tidak nyaman. Seperti orang yang masuk angin tapi dah parah banget gitu. Saking nggak enaknya, aku minta dikerok sama budhe, dan itu baru agak enakan dan bisa istirahat. Saya nggak tahu boleh atau tidak kita langsung kerokan, yang jelas waktu itu nafsaku udah sesek banget dan ulu hatiku perih. Jadi aku spontan aja minta dikerok. Hari pertama pergerakan masih lambat dan makan juga malas. Kalau mau rebahan atau bangun tidur harus dibantu atau miring dulu biar bisa bangun. Badan jug amasih lemes dan jalannya agak ngegang. Di hari kedua perasaan masih sama, cuma saya coba lakukan kegiatan normal seperti biasa. Tapi nggak betahan lama, tiba-tiba badan dingin, kepala pusing dan mau pingsan. Langsung aku rebahin dan sehat lagi Alhamdulillah. Dihari ketiga ada sedikit kebas di pangkal atas paha kiri. Aku tidak tahu kenapa. Tapi di satu titik kaya kebakar dan kebas disekitarnya. Nggak terlalu mengganggu aktifitas tapi cukup tidak nyaman dan itu saya rasakan sampai sekarang. Ya, 2 minggu lebih paska operasi say amasih merasakan kebas itu. Seperti syarafnya kena. Seminggu saat kontrol, Dr Syarif menerangkan asil operasi kemarin dari beberapa gambar. Dari situ saya cukup senang, karena Alhamdulillah kista yang tadinya tidak pernah saya tahu keberadaannya sudah diambil. Perlengketan di perut yang entah sejak kapan dan kenapa bisa lengket juga sudah dibenahi. Masalah buntu dan Hidrosalpingnya juga sudah diatasi, alhamdulillah tuba kanan dan kiri sudah ploooong Yang paling bersyukur adalah dokter tidak memotong tuba kiri syaa yang terkena hidrosalping, padahal di dokter sebelumnya kami konsultasi ada kemungkinan i=tuba kiri saya harus diangkat. Jadi saya senang sekali. Tinggal lanjut promil selanjutnya.
SUNTIK TAPROS
Tapros adalah obat yang mengandung Leuprorelin acetate. Leuprorelin acetate adalah analog dari hormon gonaotropin-releasing hormone (GnRH). Dengan pemberian obat ini maka bertujuan untuk menurunkan produksi hormon testosteron pada pria atau estrogen pada wanita. Obat ini dipakai untuk berbagai penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh pengaruh hormon, seperti:
- Endometriosis.
- Mioma uteri.
- Penebalan endometrium (hiperplasia endometrium)
- Pubertas dini.
- Kangker Payudara stadium lanjut pada wanita premenopause.
- Kanker prostat pada pria.
Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan (injeksi) di lemak bawah kulit (subkutan) atau di otot (intramuskular). Dosis serta lama pengobtan tergantung dari jenis penyakit. Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain:
- Muka kemerahan dan terasa panas.
- Haid yang berhenti atau tidak teratur.
- Penurunan gairan seksual.
- Gangguan ereksi pada pria.
- Berkeringat.
- Vagina lebih kering.
- Nyeri otot.
- Sakit kepala.
- Bengkak pada kedua kaki.
Tetapi menurut dokter saya tidak harus disuntik karena semua kista masih dalam stadium awal. Langsung rogram selanjutnya katanya. Sempat khawatir karena ada yang bilang suntik tapros itu wajib, tapi akhirnya pasrah ngikutin dr Syarief Taufik. Sampai akhirnya ada pengalaman teman yang dia juga nggak suntik tapros dan berhasil. Infonya adalah mereka yang mau cepat hamil sebaiknya jangan suntik tapros agar cepat hamil. Namun jika ingin menunda kehamilan baru deh tuh disuntikin.
Baiklah, semoga pengalaman saya membantu ya. Masih harap-harap cemas karena sampai sekarang belum haid (bukan yakin hamil sih karena kami belum HB, hehehe) cuma program dilanjutkan setelah haid. Bismillah semoga semua wanita yang sedang berusaha mendamba buah hati diberikan kemudahan Allah swt. Segera terkabul yang diinginkan. Aamiin
Komentar
Posting Komentar