TTC - Sharing Tentang Usahaku Mendamba Buah Hati

Aku nggak pernah dengan serius ingin menceritakan pengalaman saya dan suami menjemput rejeki anak. Hingga di tahun ketiga ini kami belum jua dikaruniai Baby. Masalahnya ada pada diriku. Aku kesulitan untuk hamil, paling tidak itu pikiran saya tapi kuasa Allah lah yang sebenernya menentukan.

Aku mulai banyak mencari artikel yang relevan tentang tes tes kesehatan dan promil yang aku alami. Aku kira akan banyak yang sharing, namun g sebanyak perkiraan. Apalagi mencari yang kasusnya sama. Dari sisnilah aku memutuskan untuk menceritakan tahapan-tahapan yang udah aku lalui atau usaha promil aku dan suami; dari pengobatan herbal hingga medis.

Awal Pernikahan saya dan suami yakin bahwa kami dalam kondisi sehat dan wal afiat. Dengan pola hidup sehat yang aku lakukan satu tahun terakhir sebelum pernikahan membuat saya optimis dan bismillah Allah bis akasih keturunan langsung kepada kami. Namun keyakinanku pupus ketika 1 bulan berlalu aku tak kunjung hamil. hahaha, masih terlalu dini memang untuk bisa hamil. Namun keinginan saya mendamba buah hati sangatlah besar. Saya pun mulai mengajak suami konsul ke dokter, namun ditolak. Dia minta menunggu hingga bulan ketiga.

Yup, suamiku memang orang yang punya keyakinan yang besar, cukup iklas dan sabar. Nggak seperti saya yang erlalu menggebu-gebu. Sebagai istri aku tetap menuruti suamiku. Kami menunggu hingga bulan ketiga. 

Hingga apa yang kami tunggu tak kunjung tiba, suami pun akhirnya mengiyakan permintaan saya untuk mulai ke dokter. Ini menjadi Promil pertama kami. 

Kami menemui dokter perempuan yang kami kenal di Pekalongan. Bukan kenal secar apersonal, tapi aku memang sudah mencari khusus beberapa pekan terakhir di mbah Google. Suami lebih nyaman dengan dokter perempuan, begitupun saya; akhirny apilihan kami jatuh ke Dr Irmita yang praktek di RS Kraton Pekalongan. 

Dr Irmita masih muda, cantik dan badan yang cukup besar. Terakhir dikteahui bahwa ternyata beliau juga belum berhasil hamil hingga 7 tahun lamanya. Namun alhamdulillah terakhir kabarnya kini di atelah melahirkans eorang bayi laki-laki. Saya turut senang mendengarnya. 

Awal mula pertemuan kami, Dr Irmita memeriksa kandungan saya dg USG Transvagina. Dia cek Rahim saya aman dan sebagainya. Kami diberi obat pembesar telur yang kalau nggak salah harus diminum saat pertama haid hingga 4 hari kedepan. Hingga hari ke 12 kami harus kontrol lagi untuk menentukan masa saya dan suami harus intens berhubungan badan. 

Tiga bulan berlalu program Dr Irmita tak kunjung berhasil. Hingga akhirnya dr Irmita menyarankan saya untuk HSG. Fungsiny auntuk mengetahui apakah ada kendala di saluran reproduksi saya. Karena tenologi USG tidak bisa mneunjukkan secaar kasat mata organ-organ ddi dalamnya secara detail. Cerita tentang HSG akan aku share di lain waktu ya. 


Karen aproil kami, keintman pasutri agakberkurang ya. Secar apadahal baru tahun pertama nikah. Masih romantis-romantisnya, tapi terganggu dengan program TTC ini. tapi bukannya kami pecah. Kami justru semakin kuat, hanya kadang semua kami lakukan yang penting punya anak. Atau itu cuma pikiranku saja ya hahahha… entahlah…. 

Komentar

Postingan Populer