Menggenapi Ikhtiar dengan Laparoskopi di Semarang dengan dr Syarif Taufik
Di tahun ketiga ini, suami dan saya masih fokus berikhtiar untuk bis amemiliki keturunan. Sama seperti pasangan lainnya yang juga berusaha keras, kami melakukan banyak cara. Pengobatan tradisional hingga medis. Semua kami lakukan. Hingga akhirnya diketahui hasil HSG saya kurang baik, akhirnya kami menggenapkan ikhtiar untuk operasi Laparoskopi.
Sebelumnya saya uda cerita tentang pengalaman saya HSG. Yah, sangat tidak menyenangkan prosesnya. Ditambah hasilnya yang juga kurang baik, tambah sedihlah saya. Hasil HSG saya diketahui ada hidrrosalping di tuba kiri dan buntu, kemudian kemungkinan ada perlengket di tuba kanan dan kemungkinan buntu karena hanya sedikit cairan yang masuk kesana. So bad, right! hahaha... tapi say abersyukur suami selalu ada saat saya dalam kondisi down seperti ini.
Saya cari dokter yang banyak pengalaman dengan Laparoskopi di simbah google. Sempat mau sama Dr Suryo di Pekanbaru, tapi sayang suami kurang mengijinkan karena jauh. takut saya malah nggak maksimal istirahatnya nanti. Cari-carilah di Semarang dan dapat dr Syarif Taufik. Dokter yang menyenangkan, nyentrik, dan to the point.
Ohya, sebelumnya saya konsul dengan dr Lilien di RS Gunung Sawo Semarang. Tapi sama dia udah langsung disuruh bayi tabung. Saya sempat operasi tiup dan Letz dengan dr Lilien untuk membenahi sumbatan dan sedikit peradangan di serviks. Yah, banyak masalah memang ternyata di tubuh saya, its oke, we'll fix it all step by step insyAllah. Kapan-kapan aku share cerita lengkapnya. Sempat mau Laparoskopi dg dr Lilien juga tapi saya lebih mantap dengan dr Syarif. Alasannya dari bebebrapa review tentando keberhasilan beliau di Laparoskopi dan alasan keduanya arena dekat.
Hari pertama ketemu dr Syarief langsung di USG, tanyakan masalah yang ada dan langsung dikasih opsi untuk laparoskopi. Sesingkat itu. Orangnya bener-bener to the poin, cepat tapi cukup puas. walaupun kita jadi nggak bisa nanya-nanya. Suami tanya beberapa hal penting, dan kami dapat jawaban yang dibutuhkan. Niat kami pun semakin yakin. 5 hari setelah itu saya langsung operasi.
Kami harus datang H-1 malam hari untuk melakukan beberapa tes dan sudha mulai di infus waktu itu. Belom puasa karena tindakan baru dilakukan siang hari.
Keesokan harinya atau pas hari H, pagi-pagi saya dikasih sarapan susu coklat aja. Tanpa makanan berat dan mulai puasa jam 6 pagi. Infonya sih tindakan dilakukan jam 12 siang. Jam 9 pagi suster kembali datang menyuntikkan cairan di dubur kita. Saya masih ingat, 2 botol kecil sekaligus. Nggak sakit tapi nggak nyaman. Bayangin aja cairan dimasukin ke dalam dubur tuh sesuatuuu bangettt.... Tapi terima kasih untuk susternya karena telaten dan nggak buru-buru. 15 menit kemudian perut mulas dan seluruh isi perut saya terkuras habis. Siap untuk operasi.
Tepat jam 12 saya dibawa masuk ruang operasi. Ganti baju ala rumah sakit dan sukter juga menyuruh saya membersihkan bulu pubis tapi sudah say alakukan di rumah. hehehe.. hasil browsing mbah google inih. Saya menunggu agak lama di ruang khusus dan setengah jam kemudian baru dipanggil masuk ruang operasi sebenarnya. Alat-alatnya mulai bikin merinding. saya langsung disuruh berbaring. Dr anestesi siap dengan biusannya. waktu itu saya disuntuk dua kali. pertama setengah sadar dan dokter belum datang. ada kali setengah jaman kemudian baru datang dan suntikan kedua baru dilakukan. Setelah itu bye, saya nggak ingat apapun.
Jam 3 sore saya baru diantar ke kamar, setelah sebelumnya ditempatkan di ruang pertama saya masuk. Saya sudah sadar disana tapi masih lemas. Saat bangun juga tau-tau sudah ada kateter terpasang. Fungsinya mengairkan air seni saya, sehingga nggak perlu turun ranjang. Ya, kita memang harus istirahat total minimal 24jam.
Suami menjelaskan bahwa ternyata ada kista di tuba kanan, dan kista ovarium kiri serta 1 polip kecil di rahim. Antara sedih tapi alhamdulillah itu penyakit ketahuan dan sudah diambil. Selama ini tidak pernah terlihat saat di cek ke dokter manapun. Entah kenapa kok nggak sampai terdeteksi, tapi alhamdulillah smeua sudah tidak ada. semoga sehatt seterusnya.
Polip di Rahim
Kista di Tuba Falopi Kanan
Kista Ovarium Kiri
Keesokan harinya badan mulai pulih. tapi belom bisa pulang dan belom boleh turun ranjang sampai dokter datang. Baru keesokan harinya saya bisa pulang.
Operasi Laparoskopi ini nggak menyeramkan ternyata, nggak banyak sayatan dan ketika sadar nggak kerasa perih. Hanya saja perut kembung karena ssebelum operasi perut kita ditiupkan gas agar ada rongga di dalam. Saya operasi di RS Hermina Pandanaran. Biayanya sekitar 35jt-40jt sudah termasuk kamar dan obat.
TO BE CONTINUED...
Mba, ini biaya segitu di kamar kelas berapa ya?
BalasHapus